Banyak orang bertanya-tanya tentang apa itu filsafat. Kebanyakan orang beranggapan filsafat itu mengawang-awang, membuat kita jadi atheis, bahkan lebih parahnya lagi membuat kita jadi orang gila. Padahal jika kita menelusuri filsafat secara lebih dalam, kita akan memasuki sebuah dunia baru yang tidak terjamah oleh pikiran manusia pada umumnya.
Pertanyaan umum yang dilontarkan jika seseorang mendengar kata filsafat adalah "apa itu filsafat?" atau "apa yang dipelajari di filsafat?".
Untuk menjawab pertanyaan ini pun sebenarnya harus berfilsafat terlebih dahulu. Filsafat bukan sekedar menjawab pertanyaan tetapi harus bisa menyentuh hakekat dari pertanyaan itu. Mungkin hal ini yang terasa berat bagi masyarakat umum. Akan tetapi, sanggup menjawab pertanyaan filsafat berarti sanggup membongkar realita yang terjadi dalam kehidupan.
Belajar filsafat itu mudah. Tidak sesulit yang dibayangkan. Berfilsafat itu hanya dimulai dari pertanyaan kecil yang berdasarkan rasa ingin tahu lalu direnungkan dan kemudian dijelaskan dengan bahasa yang mudah. Kalau kita penasaran terhadap suatu hal yang belum kita tahu sebelumnya, berarti kita sudah berfilsafat. Dengan kata lain, setiap hari kita berhadapan dengan pertanyaan kefilsafatan.
Mengerti filsafat berarti kita mencintai kebijaksanaan. Kita menjadi peka dan paham akan realitas yang terjadi di sekitar kita. Alternatif pemecahannya, kita jadi dapat memberi solusi dari pikiran kita sendiri. Itulah mengapa filsafat identik dengan merenung. Merenung bukan berarti mengkhayal tetapi kita merenungkan pertanyaan filsafat kita dengan mencari jawabannya dari pikiran atau pengalaman kita sendiri.
Cara mudah menjawab pertanyaan filsafat adalah dengan menggunakan tiga ilmu penting dalam filsafat. Ilmu itu adalah metafisika, epistemologi, dan aksiologi. Sebagian besar orang mungkin takut mendengar kata-kata ini karena memang ilmu ini masih asing terdengar oleh masyarakat umum.
Dengan belajar metafisika berarti kita dapat membongkar yang ada di balik yang fisik. Kalau kita melihat suatu hal jangan terpaku pada yang terlihat saja tetapi kita harus berani melihat lebih luas tentang segala motif yang terlibat dalam hal itu. Inilah yang dinamakan metafisika. Metafisika sama sekali tidak berhubungan dengan unsur-unsur gaib seperti yang selama ini kita ketahui.
Epistemologi berarti kita berani membongkar kebenaran. Segala pengetahuan yang kita terima masih dapat diselidiki lagi kebenarannya. Maka dari itu jangan mudah percaya begitu saja akan semua pengetahuan yang kita terima. Selama kita masih sanggup berpikir maka carilah kebenarannya.
Satu lagi ilmu yang penting dalam filsafat yaitu aksiologi. Untuk dapat menjawab pertanyaan filsafat kita harus mengetahui inti dari sesuatu yang ingin kita ketahui. Hal tersebut yang digali dalam aksiologi. Dari inti ini kita dapat menelusuri manfaat atau nilai yang ingin kita capai dari berfilsafat.
Filsafat itu penting. Setiap orang memiliki bakat untuk berfilsafat. Jangan ragu apalagi takut untuk berpikir. Maksimalkan hidup ini untuk peka terhadap dunia. Jadikan dunia ini berkembang dengan berani mengungkapkan ide dan kreasi kita dari pikiran kita sendiri.
Jumat, 17 Desember 2010
Kamis, 16 Desember 2010
Love!!! by Request
Suatu hari seorang teman datang padaku. Ia ingin agar aku mendengarkan keluh kesahnya. Sembari meneteskan air mata, ia melontarkan ceritanya dengan nada terisak-isak.
"Sis, aku dah ngerasa bego banget!", kalimat ini yang pertama ia sampaikan padaku.
"Emang kenapa?", kataku.
"Iya, dia dah ninggalin aku gitu aja. Padahal aku dah sayaang banget sama dia. Tau ga, di depan mataku dia nggandeng cewek lain. Aku sakit hati liatnya!!", ujarnya dengan penuh rasa emosi.
"Ya udah. Emang dia berarti ga baik buat kamu. Kalo sayang sama kamu ga mungkin dia gebet cewek lain.", itulah kalimat pedas yang kuucapkan padanya.
....
Di hari lain, seorang teman datang menghampiriku..
"Sisca, kok aku ga dapet pacar juga ya. Dah 22 tahun masa satu pacar aja aku ga punya. Aku pengen bisa ngerasain pacaran. Emang aku kurang apa sih??", curhatnya padaku.
"Kamu ga kurang apa2 kok. Kamu kurang sabar aja buat dapet yang terbaik. Umur bukan persoalan. Yang penting kamu tetep jadi diri kamu sendiri aja..", tanggapanku atas curhatnya.
"Ya tapi aku aneh aja sis. Banyak orang yang pacarnya lebih dari satu. Liat deh temen kita itu, tomboy aja pacarnya gonta ganti..", sambungnya.
"Kamu ngiri sama dia?? Pacarnya emang gonta ganti tapi emang dia bahagia?? Belum tentu lho..", kataku.
"Hu'uh tetep aja aku bete. Aku pengen pacaraaannn.."
itu kalimat keras terakhir yang ia lontarkan padaku.
.....
Tidak lama kemudian, teman lain menceritakan kebahagiaannya..
"Sisca, Sisca, aku seneng deh. Cowok yang aku gebet nanggepin aku. Dia juga bilang kalo ternyata selama ini dia nyimpen rasa suka ke aku sama kayak yang aku rasain ke dia!!"
"Wah wah selamet ya cintt.. Terus kalian jadian donk...",tanggapanku.
"Belom, dia maunya kita jalani aja. Ya semacam HTS (Hubungan Tanpa Status) gitu. Tapi ga pa pa deh yang penting aku sayang banget sama dia."
"Lhoh! kok kamu mau aja dijadiin HTS. Berarti dia ga mau serius donk sama kamu.", sedikit emosi tanggapanku atas ceritanya.
"Ga gitu juga kali, Sis. Aku dah ngerasain bukti sayangnya dia ke aku kok. Hehehe..."
"Tetep aja harusnya kamu minta kepastian dari dia. Jangan mau cuma have fun doank neng!!"
......
Beberapa saat kemudian, seorang teman pria bertanya padaku..
"Sis, aku pengen nembak cewek. Tapi aku takut ditolak.. Kalo aku ungkapin perasaanku dia mau nerima aku ga ya?"
"Kamu deketin dia dah berapa lama?", sambungku.
"2bulan, aku harus gimana ya, jadi bingung"
"Yaudah tembak tinggal tembak. Urusan ditolak apa ngga urusan belakangan. Yang penting kamu harus ungkapin perasaanmu sejujur-jujurnya. Btw, kalo kalian lagi jalan bareng tanggepannya dia gimana? Ada tanda-tanda positif ga?", tanyaku.
"Selama jalan bareng sih dia asik2 aja. Dia juga nyantai kalo cerita sama aku. Tapi aku takut kalo ternyata yang aku rasain ini salah.", jawabnya.
"Heh, kamu tu cowok. Jangan takut donk. Coba aja dulu. Aku dukung 100% kamu pasti diterima!!"
Beberapa hari kemudian, dengan senyum lebarnya dia berkata, I'M TAKEN..
.......
Dari cerita singkat di atas, aku menyimpulkan kalau cinta itu penting dan butuh kepastian. Yang namanya cinta harus diperjuangkan. Cinta itu harus dimiliki karena cinta juga merupakan rejeki dari Tuhan yang ga boleh dilewatkan gitu aja..
Jadi,
'Don't be a passive lovers if you don't want to lose someone you love'
"Sis, aku dah ngerasa bego banget!", kalimat ini yang pertama ia sampaikan padaku.
"Emang kenapa?", kataku.
"Iya, dia dah ninggalin aku gitu aja. Padahal aku dah sayaang banget sama dia. Tau ga, di depan mataku dia nggandeng cewek lain. Aku sakit hati liatnya!!", ujarnya dengan penuh rasa emosi.
"Ya udah. Emang dia berarti ga baik buat kamu. Kalo sayang sama kamu ga mungkin dia gebet cewek lain.", itulah kalimat pedas yang kuucapkan padanya.
....
Di hari lain, seorang teman datang menghampiriku..
"Sisca, kok aku ga dapet pacar juga ya. Dah 22 tahun masa satu pacar aja aku ga punya. Aku pengen bisa ngerasain pacaran. Emang aku kurang apa sih??", curhatnya padaku.
"Kamu ga kurang apa2 kok. Kamu kurang sabar aja buat dapet yang terbaik. Umur bukan persoalan. Yang penting kamu tetep jadi diri kamu sendiri aja..", tanggapanku atas curhatnya.
"Ya tapi aku aneh aja sis. Banyak orang yang pacarnya lebih dari satu. Liat deh temen kita itu, tomboy aja pacarnya gonta ganti..", sambungnya.
"Kamu ngiri sama dia?? Pacarnya emang gonta ganti tapi emang dia bahagia?? Belum tentu lho..", kataku.
"Hu'uh tetep aja aku bete. Aku pengen pacaraaannn.."
itu kalimat keras terakhir yang ia lontarkan padaku.
.....
Tidak lama kemudian, teman lain menceritakan kebahagiaannya..
"Sisca, Sisca, aku seneng deh. Cowok yang aku gebet nanggepin aku. Dia juga bilang kalo ternyata selama ini dia nyimpen rasa suka ke aku sama kayak yang aku rasain ke dia!!"
"Wah wah selamet ya cintt.. Terus kalian jadian donk...",tanggapanku.
"Belom, dia maunya kita jalani aja. Ya semacam HTS (Hubungan Tanpa Status) gitu. Tapi ga pa pa deh yang penting aku sayang banget sama dia."
"Lhoh! kok kamu mau aja dijadiin HTS. Berarti dia ga mau serius donk sama kamu.", sedikit emosi tanggapanku atas ceritanya.
"Ga gitu juga kali, Sis. Aku dah ngerasain bukti sayangnya dia ke aku kok. Hehehe..."
"Tetep aja harusnya kamu minta kepastian dari dia. Jangan mau cuma have fun doank neng!!"
......
Beberapa saat kemudian, seorang teman pria bertanya padaku..
"Sis, aku pengen nembak cewek. Tapi aku takut ditolak.. Kalo aku ungkapin perasaanku dia mau nerima aku ga ya?"
"Kamu deketin dia dah berapa lama?", sambungku.
"2bulan, aku harus gimana ya, jadi bingung"
"Yaudah tembak tinggal tembak. Urusan ditolak apa ngga urusan belakangan. Yang penting kamu harus ungkapin perasaanmu sejujur-jujurnya. Btw, kalo kalian lagi jalan bareng tanggepannya dia gimana? Ada tanda-tanda positif ga?", tanyaku.
"Selama jalan bareng sih dia asik2 aja. Dia juga nyantai kalo cerita sama aku. Tapi aku takut kalo ternyata yang aku rasain ini salah.", jawabnya.
"Heh, kamu tu cowok. Jangan takut donk. Coba aja dulu. Aku dukung 100% kamu pasti diterima!!"
Beberapa hari kemudian, dengan senyum lebarnya dia berkata, I'M TAKEN..
.......
Dari cerita singkat di atas, aku menyimpulkan kalau cinta itu penting dan butuh kepastian. Yang namanya cinta harus diperjuangkan. Cinta itu harus dimiliki karena cinta juga merupakan rejeki dari Tuhan yang ga boleh dilewatkan gitu aja..
Jadi,
'Don't be a passive lovers if you don't want to lose someone you love'
Jumat, 12 November 2010
I'm JusT in LoVe with KOREA
Why i'm so hilarious with KOREA??
Since I watched Korea Movie "Oh My Lady" i'm so regard with Korean Star.
They didn't look like gay as i think before but they look extremely HANDSOME !!!
OMG,, i want have a boyfriend like him.
Like Sung Min Woo a.k.a Si Won...
His act, his face, and of course his body hemmmmm.... so nyummy...(yiaaaaa)
Basic that, i like Korea Movies..
the second Korea Movie i have watching is My Name is Kim..
i borrowed this film from my roommate n until now i haven't finished watch it.
i feel this film is so so..
hehehe,, so sorry Wiwik,, i can't return you dvd.. :)
Next, i have finished watch a Korea movie the title is HE'S BEAUTIFUL..
The story sooooooo interested and one of the actor is handsome...
dOes'nt believe it?? you must watch this film and look the actor whose name is Sin Woo a.k.a Jung Yong Hwa..
waw... from him i really really became a new fans of Korea Movies..
-LEE MIN HO... HOHOHO LUPH YAA-
-JUNG YONG HWA make me HWAHWAHWAAAAAAA-
-SI WON make me spechless-
One more,, i watched Personal Taste...
Hiyaaaa... As you know, when i make this story i feel i'm so shuddered...
what i must say, i'm so delightful with the story you know....
Lee Min Ho,, i'm so in love with you..
would you become my husband..
OMG truly i dreamin' again. Noo!!
i must back to the real world..
EMMM i think one way to catch my dream come true, i must learn Korean Culture and maybe practice course of Korean..
then, i must go to South Korea especially SEOUL..
Can I have it????
GOD,, Please make my dream come true..
i'm so hope.. I'm so hope... and i don't want hopeless..
I want to meet
LEE MIN HO, JUNG YONG HWA, AND SI WON..
I'm really really love them... :D
I'm so 4l4y with this..
I LOVE KOREA
I'M A LUNATIC OF WATCHING KOREA MOVIES..!
Yipppiiieeee.......
Since I watched Korea Movie "Oh My Lady" i'm so regard with Korean Star.
They didn't look like gay as i think before but they look extremely HANDSOME !!!
OMG,, i want have a boyfriend like him.
Like Sung Min Woo a.k.a Si Won...
His act, his face, and of course his body hemmmmm.... so nyummy...(yiaaaaa)
Basic that, i like Korea Movies..
the second Korea Movie i have watching is My Name is Kim..
i borrowed this film from my roommate n until now i haven't finished watch it.
i feel this film is so so..
hehehe,, so sorry Wiwik,, i can't return you dvd.. :)
Next, i have finished watch a Korea movie the title is HE'S BEAUTIFUL..
The story sooooooo interested and one of the actor is handsome...
dOes'nt believe it?? you must watch this film and look the actor whose name is Sin Woo a.k.a Jung Yong Hwa..
waw... from him i really really became a new fans of Korea Movies..
-LEE MIN HO... HOHOHO LUPH YAA-
-JUNG YONG HWA make me HWAHWAHWAAAAAAA-
-SI WON make me spechless-
One more,, i watched Personal Taste...
Hiyaaaa... As you know, when i make this story i feel i'm so shuddered...
what i must say, i'm so delightful with the story you know....
Lee Min Ho,, i'm so in love with you..
would you become my husband..
OMG truly i dreamin' again. Noo!!
i must back to the real world..
EMMM i think one way to catch my dream come true, i must learn Korean Culture and maybe practice course of Korean..
then, i must go to South Korea especially SEOUL..
Can I have it????
GOD,, Please make my dream come true..
i'm so hope.. I'm so hope... and i don't want hopeless..
I want to meet
LEE MIN HO, JUNG YONG HWA, AND SI WON..
I'm really really love them... :D
I'm so 4l4y with this..
I LOVE KOREA
I'M A LUNATIC OF WATCHING KOREA MOVIES..!
Yipppiiieeee.......
Kamis, 14 Oktober 2010
Pancake Company... Pancake EneG!
Kamis,, 14 oktober 2010..
sore2 emang enaknya makan..
setelah puas mengitari malioboro, akhirnya aku dan temenku yang baru abis beli sepatu di toko pinggiran malioboro sepakat nyobain pancake di PANCAKE COMPANY !!
Katanya pancake di sana enak dan murah..
Nyampe sana,, temenku nanya sama waiternya 'Menu favoritenya yang mana?'
jawab si waiter yg ramah 'Coffee Oreo sama Tutty Frutty Ice Cream mbak'
jadilah temenku pesen tu coffe oreo dan aku malah pesen di luar menu favorit yg mbaknya bilang itu. Aku pesen Blueberry Cheese + ice cream pancake..
COFFEE OREO + ICE CREAM VANILLA PANCAKE
BLUEBERRY CHEESE + ICE CREAM CHOCOLATE PANCAKE
Setelah menu datang langsung deh diserbu tanpa ba bi bu lagi..
aslinya sih enak apalagi yg coffee oreo itu tapi kok makin lama makin eneg ya, nyaris mo muntah malah saking enegnya.
Kayaknya kebanyakan telor deh.. (hehe sok tau dink..)
jadi ga diabisin deh pancakenya.. (rugi sihh...)
O ya, pancakenya harganya emang rata2 kok.
cuma 8rb-12rb..
ada menu laen juga selain pancake.
Minumannya juga macem2..
saranku kalo kesini yang dicobain PANCAKEnya ya! walopun kata orang spaghettinya juga enak..
MET MENCOBA...
Pancake Company:
Jl. Prof. Dr. Yohanes no. 1060 SAGAN
yogyakarta
Bukanya sore jam 4 ke atas..
(kayaknya sih soalnya ke sana jam 3 masih tutup)
sore2 emang enaknya makan..
setelah puas mengitari malioboro, akhirnya aku dan temenku yang baru abis beli sepatu di toko pinggiran malioboro sepakat nyobain pancake di PANCAKE COMPANY !!
Katanya pancake di sana enak dan murah..
Nyampe sana,, temenku nanya sama waiternya 'Menu favoritenya yang mana?'
jawab si waiter yg ramah 'Coffee Oreo sama Tutty Frutty Ice Cream mbak'
jadilah temenku pesen tu coffe oreo dan aku malah pesen di luar menu favorit yg mbaknya bilang itu. Aku pesen Blueberry Cheese + ice cream pancake..
COFFEE OREO + ICE CREAM VANILLA PANCAKE
BLUEBERRY CHEESE + ICE CREAM CHOCOLATE PANCAKE
Setelah menu datang langsung deh diserbu tanpa ba bi bu lagi..
aslinya sih enak apalagi yg coffee oreo itu tapi kok makin lama makin eneg ya, nyaris mo muntah malah saking enegnya.
Kayaknya kebanyakan telor deh.. (hehe sok tau dink..)
jadi ga diabisin deh pancakenya.. (rugi sihh...)
O ya, pancakenya harganya emang rata2 kok.
cuma 8rb-12rb..
ada menu laen juga selain pancake.
Minumannya juga macem2..
saranku kalo kesini yang dicobain PANCAKEnya ya! walopun kata orang spaghettinya juga enak..
MET MENCOBA...
Pancake Company:
Jl. Prof. Dr. Yohanes no. 1060 SAGAN
yogyakarta
Bukanya sore jam 4 ke atas..
(kayaknya sih soalnya ke sana jam 3 masih tutup)
Rabu, 06 Oktober 2010
REKAYASA GENETIKA
A. Pengertian dan Penyebab Rekayasa Genetik
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan tentang genetika dan biologi perkembangan, manusia telah mampu memasukkan atau meningkatkan sifat-sifat tertentu pada sel atau virus melalui modifikasi DNA, untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Tindakan ini disebut dengan rekayasa genetika. Namun sebagaimana istilah-istilah lainnya, istilah rekayasa genetika pun bisa diartikan macam-macam. Kadang-kadang rekayasa genetika diartikan dengan bioteknologi, sehingga orang yang anti terhadap rekayasa genetika mungkin membuat tulisan semacam ini, "Bioteknologi, Imperialisme Modal dan Kejahatan Globalisasi" dan sebagian besar tulisannya adalah mengenai rekayasa genetika. Padahal bioteknologi bukan hanya mencakup rekayasa genetika karena termasuk kultur jaringan, produksi enzim dan lain-lain. Bahkan membuat keju atau yoghurt pun sering diartikan sebagai bioteknologi. Ada pula yang mengartikan rekayasa genetika ini sebagai modifikasi genetik makhluk hidup. Dengan demikian praktek pemuliaan baik tanaman maupun hewan baik melalui pemuliaan selektif (memilih bibit yang paling menguntungkan dari pertanian sebelumnya untuk penanaman berikutnya) yang sudah dilakukan manusia ribuan tahun silam tergolong rekayasa genetika. Begitu pula praktek kawin silang, usaha mematikan gen-gen tertentu sampai mengcopy kode DNA suatu spesies untuk dimasukkan ke genom spesies lainnya.
Rekayasa genetik adalah teknik yang dilakukan manusia dengan cara mentransfer/memindahkan gen (DNA) yang dianggap menguntungkan dari satu organisme ke susunan gen (DNA) dari organisme lain.
Secara ilmiah, penyebab berkembangnya rekayasa genetika dikarenakan :
- Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi endonuklease
- Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan operon laktosa pada prokariota
- Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase
- Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme
Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Adanya rekayasa genetik juga disebabkan oleh keinginan manusia untuk maju, untuk menyempurnakan dirinya, dan juga untuk memecahkan rahasia alam. Keberhasilan manusia menguak berbagai rahasia alam membangkitkan semangat mereka untuk semakin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selalu timbul tentang mengapa suatu fenomena alam dapat terjadi dan bagaimana hal itu terjadi melalui teknologi-teknologi yang diciptakannya termasuk teknologi rekayasa genetik.
Salah satu aplikasi dari rekayasa genetik adalah kloning. Istilah kloning dipakai secara umum untuk menunjukkan segala macam prosedur yang menghasilkan replika genetik yang sama persis dari induk biologis , termasuk DNA sequence ,sel atau organisme. Oleh karena organisme itu dibuat dari satu sel maka organisme tersebut mendapat faktor-faktor keturunan yang sama persis dengan masternya.
B. KAPITALISME DAN REKAYASA GENETIK
Kesan kapitalisme dengan adanya perkembangan teknologi yang diwujudkan dalam rekayasa genetik sangat terasa pengaruhnya. Teknologi rekayasa genetika tidak dapat dilepaskan begitu saja dari pengaruh ekonomi. Hasil dari rekayasa genetik pada umumnya dipatenkan oleh lembaga-lembaga yang berwenang terhadap berhasilnya rekayasa genetik yang dilakukan sehingga produk dari rekayasa genetika itu terkesan ‘mahal’.
Sebagai contoh dalam kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi yang naik sebesar 20%, bagi peternak-peternak tradisional produk ini sangat merugikan. Tentu saja produk ini hanya dapat dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar. Pengaruh kapitalisme ini tentu saja mengakibatkan kesenjangan ekonomi.
Bakat unggul yang diperoleh dari rekayasa genetik selain menguntungkan lembaga-lembaga tertentu juga menguntungkan dari segi ekonomis bagi individu dan lingkungan. Jika teknologi ini berhasil maka akan dihasilkan individu yang lebih sehat dan sempurna sesuai yang diharapkan oleh ilmuwan sehingga ilmuwan memperoleh insentif/kepercayaan dari negara. Hasil maksimal yang ingin dicapai dari teknologi rekayasa genetik adalah kemampuan menghasilkan bakat unggul yang dapat digunakan untuk memompa perekonomian negara sekaligus dapat digunakan sebagai sarana intervensi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan bidang-bidang lain yang berpengaruh dalam rekayasa genetik.
Teknologi yang semakin maju mengakibatkan rekayasa genetika mengalami perkembangan. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Sistem kapitalisme memang hanya bisa hidup jika melakukan revolusi secara terus menerus pada alat-alat produksi. Segala macam bentuk teknologi termasuk teknologi rekayasa genetika bukan diciptakan untuk teknologi itu sendiri tetapi untuk penumpukan modal. Kloning sebagai aplikasi dari teknologi rekayasa genetika diklaim memiliki unsur alasan komersial. Alasan komersial ini tentu merupakan pengaruh dari produk kapitalisme. Salah satu sumber mengatakan bahwa Ilmu kloning sendiri sebenarnya masih dalam tahap awal. Apa yang dilakukan ilmuwan ACT (Advanced Cell Technology [perusahaan bioteknologi AS]), menurut Dr. Ian Wilmut, ilmuwan pemrakarsa kloning Dolly, masih belum apa-apa. Namun potensi komersial dari proyek kloning ini sudah membentang di depan mata. Sejumlah perusahaan bioteknologi bahkan sudah menyandarkan periuk nasinya pada bisnis ini. Dan sejumlah perusahaan tersebut berbasis di AS dan Inggris. Menurut PPL Therapeutics, perusahaan Inggris yang meluncurkan domba Dolly, perlu waktu beberapa tahun lagi untuk membuat kloning sebagai bisnis menguntungkan dalam skala besar. Namun ACT mengatakan bahwa jalan pembuatan uang bagi kloning binatang sudah terbuka lebar. Ia menawarkan ”kloning kontrak” untuk binatang unggulan, dimana setiap binatang unggulan yang dikloning tersebut dihargai sekitar US$ 100 ribu.
Penemuan kloning erat dengan kapitalisme sebagai ajang untuk berbisnis di samping untuk mengembangkan ilmu. Dengan kata lain terdapat pengaruh-pengaruh dan dampak yang besar terhadap jalannya suatu ilmu dan teknologi.
C. DAMPAKNYA BAGI KEMANUSIAAN
Menurunkan bakat tanpa perkawinan merupakan tujuan awal dari terciptanya teknologi rekayasa genetika. Pada mulanya ilmuwan mengabaikan berbagai konsekuensi yang muncul akibat teknologi rekayasa genetika namun demi perkembangan ilmu, yang terjadi adalah para ilmuwan bioteknologi tetap melanjutkan peranannya sebagai ilmuwan profesional. Organisme hasil rekayasa genetika pada umumnya mempunyai bakat-bakat yang baik, seperti kloning yang kini mulai kuat eksistensinya diduga dapat menghasilkan replika genetik yang sama persis dengan induk biologisnya.
Berbicara mengenai dampak dari rekayasa genetika tentu tidak sedikit. Berdasarkan sumber dari drh. Mangku Sitepoe rekayasa genetika menimbulkan kekhawatiran tehadap adanya biodiversity (gangguan keragaman hayati) yang kuat dan mengakibatkan terganggunya perkembangan organisme yang berkaitan dengan lingkungan. Dampak lingkungan yang terasa akibat adanya teknologi ini adalah perubahan yang terjadi pada tekstur dan struktur tanah di mana transgenik mikroorganisme menghasilkan perkembangbiakan generasi yang singkat serta mudah mengalami mutasi, akan muncul tumbuhan liar (polusi gen) karena adanya gen (sifat baka) yang dipindahkan dari satu organisme dan ditempatkan pada gen organisme lainnya yang kemudian menghasilkan gen baru bagi organisme resipien, selain itu akan berdampak munculnya organisme yang resisten terhadap virus, munculnya tanaman transgenik yang rentan penyakit, dan muncul tanaman yang resisten terhadap insektisida.
Selain berdampak pada lingkungan flora, lingkungan fauna juga mengalami hal yang serupa di mana dengan adanya rekayasa genetika maka akan memunculkan organisme atau tanaman transgenik yang membunuh organisme lain. Rekayasa genetik yang dilakukan pada lebah juga berdampak mengganggu ekosistem lebah madu. Tanaman transgenik yang menghasilkan zat tertentu dalam sari bunga dimakan oleh lebah sehingga lebah tidak dapat membedakan bau dari berbagai sari bunga.
Kloning sebagai aplikasi teknologi rekayasa genetika yang paling tersorot di masyarakat juga mengakibatkan dampak pada lingkungan di mana sedikit masyarakat yang pro dibanding masyarakat yang kontra. Hak makhluk hidup untuk lahir secara natural terasa diabaikan oleh adanya kloning. Di samping itu resiko kesehatan individu yang dikloning masih dipertanyakan karena teknik kloning yang masih bersifat ‘coba-coba’ sehingga resiko besar dapat saja terjadi.
Menurut drh. Mangku Sitepoe, rekayasa genetika juga berpengaruh pada keadaan sosial ekonomi. Dampak tersebut terkait dengan kemanfaatan pangan hasil rekayasa genetika apakah sudah layak dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Di bidang sosial, tahun 1996 Inggris mengadakan survei tentang pandangan masyarakat terhadap pangan yang diproduksi dengan rekayasa genetika. Sebanyak 90% responden menolak menggunakan bahan pangan hasil rekayasa genetika karena adanya kekhawatiran bahwa bahan baru yang dibentuk dari gen hasil rekayasa genetika dapat mengganggu kesehatan. Selain itu juga karena adanya bahan yang bertentangan dengan agama, etika, dan estetis. Kasus Ajinomoto di Indonesia tahun 2001 juga merupakan kasus bidang sosial dari rekayasa genetika di mana pada saat itu produk Ajinomoto dicap tidak halal. Ketidakhalalannya tersebut dikarenakan pada saat proses pembuatannya menggunakan unsur enzim pankreas babi yang padahal sebenarnya tidak ada unsur gen babi dalam pembuatannya sehingga dapat dikatakan produk Ajinomoto bukan hasil rekayasa genetika. Peranan sosial masyarakat dalam hal ini terlihat dalam kekhawatirannya terhadap hal yang berbau religius suatu agama.
Di bidang ekonomi, produk rekayasa genetika memberi kesejahteraan manusia serta memberi keuntungan ekonomi. Namun ternyata ada beberapa dampak negatifnya seperti kurang efisiennya penggunaan tanaman transgenik. Hal tersebut terlihat pada beberapa produksi yang masih disubsidi oleh pengusaha supplier, adanya ketidakseimbangan antara peningkatan produksi dengan biaya penggunaan hormon dan pemberian pakan, juga terdapat monopoli terhadap beberapa komoditi. Di India, ribuan petani mengadakan demonstrasi menentang penggunaan bibit hasil rekayasa genetika akibat adanya monopoli terhadap bibit yang digunakan sehingga bibit lokal tidak digunakan. Dengan menghasilkan tanaman transgenik tanpa biji maka akan memperkuat posisi produsen bibit tanaman transgenik sebagai monopoli sebab tanaman transgenik tanpa bii tidak dapat dikembangbiakkan melalui biji. Selain itu, hasil rekayasa genetika akan memupus habis beberapa komoditi bersaing.
Terkait dengan dampak kloning di bidang sosial, kloning dapat menimbulkan ketidakadilan sosial. Kloning akan semakin menegaskan dan memperlebar jurang perbedaan antara kaya dan miskin. Dengan biaya yang begitu besar maka hanya orang kaya yang bisa membuat kloning. Sedangkan di bidang ekonomi, dengan majunya kloning, bidang usaha kloning tentu menjanjikan laba yang sangat besar bagi perusahaan yang menawarkan jasanya untuk kloning.
D. KAITAN REKAYASA GENETIK DENGAN NILAI DAN ETIKA
Berbicara tentang nilai maka berhubungan pula dengan tanggung jawab dari para ilmuwan mengenai rekayasa genetika. James Gustafson mengusulkan beberapa model terkait dengan tanggung jawab ilmuwan ini.
Pertama, para ilmuwan berhak untuk melakukan apa saja yang mungkin dilakukan. Keingintahuan intelektual merupakan suatu nilai khusus dan juga naluri yang melekat pada manusia untuk memecahkan persoalan. Dalam model ini, batas terletak pada tidak adanya kemampuan teknis.
Kedua, para ilmuwan tidak berhak untuk mencampuri dalam alam. Larangan yang tegas itu didasarkan atas keyakinan bahwa alam itu suci atau anggapan bahwa setiap penelitian melanggar setiap sebuah batas yang ditetapkan oleh alam. Karena banyak orang yang tidak menggunakan prinsip ini secara absolut maka prinsip ini dipahami sebagai dorongan kuat untuk mempraktekkan tanggung jawab yang sudah ada sebelumnya.
Ketiga, ilmuwan tidak berhak mengubah ciri-ciri manusia yang khas. Model tanggung jawab ini menganggap intervensi dalam alam dibatasi oleh suatu faktor yang khusus, yaitu ciri-ciri manusia. Dengan demikian, bertentangan dengan model kedua, di sini orang dapat mencampuri alam tetapi yang menjadi batasnya adalah kodrat manusia bukan ketidaksanggupan teknis seperti dalam model pertama.
Teknologi rekayasa genetika sebagai teknologi yang taut nilai di mana ada pihak-pihak tertentu yang mengintervensi perkembangan teknologi ini. Model-model tersebut di atas sebagai contoh merupakan tanggung jawab dari ilmuwan yang seharusnya dipahami dalam profesinya. Bukan untuk mengintervensi namun model-model tersebut dapat dijadikan acuan untuk memahami alam dan makhluk hidup yang terdapat di dalamnya sehingga ilmuwan dapat mengerti apa yang harus diperbuat dan bagaimana masyarakat umum menanggapinya.
Nilai-nilai sosial, budaya, dan agama yang berlaku di suatu masyarakat akan selalu mempengaruhi kemanfaatan suatu teknologi oleh masyarakat tersebut. Sebaliknya, teknologi tersebut juga dapat mempengaruhi terjadinya perubahan pandangan dan nilai, serta sampai batas tertentu juga budaya masyarakat pemakainya. Saling keterpengaruhan itu akan selalu terjadi. Adakalanya saling menunjang dan adakalanya saling berbenturan. Apalagi jika sudah menyangkut masalah diri manusia itu sendiri.
Dalam kasus kloning misalnya, individu yang dikloning mungkin saja tidak mengerti bagaimana gen alamiah yang terdapat dalam tubuhnya digunakan sebagai uji coba pengklonan dirinya. Padahal dia sudah terikat dengan nilai bahwa dia menjadi sarana penguasaan teknologi yang dilakukan oleh tangan ilmuwan. Ilmuwan sendiri menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya akan mempunyai dampak besar terutama berkaitan dengan nilai agama, sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya.
Dalam kajian lain yaitu pada kajian etika. Rekayasa genetika dapat dianggap sebagai hasil kerja keras para ilmuwan tetapi titik etisnya adalah sejauh mana kuasa itu dapat digunakan oleh ilmuwan. Oleh sebab itu terdapatlah beberapa kriteria sebagai batasan ilmuwan dalam pekerjaannya yaitu batasan dari segi tingkah laku, sosial, medis, politis, dan ekonomis. Hal ini berkaitan dengan nilai yaitu intervensi semacam ini apakah mengisyaratkan apa yang dianggap penting oleh suatu masyarakat dan apa yang ingin mereka lakukan untuk mencapai suatu tujuan juga berkaitan dengan standar etis manusia yaitu strategi-strategi apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Yang menentukan kriteria-kriteria standar itu tentu bukanlah dari kalangan ilmuwan saja tetapi di sini dibutuhkan pula peranan beberapa ahli seperti politisi, dokter, warga negara, pasien, atau komisi tertentu. Dengan keterlibatan mereka maka dalam mengambil keputusan akan terlihat jelas. Resiko dari intervensi ini dapat dilihat pada skala individual dan sosial, maupun lingkungan. Yang pasti rekayasa genetik tetap memiliki manfaat bagi kehidupan hanya saja perlu ditinjau lebih dalam lagi terutama terkait dengan etika rekayasa genetik supaya manfaat bagi satu orang tidak menjadi beban bagi orang lain.
Prinsip etika yang bermain dalam kloning pada manusia berkaitan dengan martabat kehidupan manusia di mana manusia memiliki tanggung jawab secara moral bagi kehidupan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsensus mengenai DNA yang diambil antara orang yang bersangkutan dengan ilmuwan. Dimensi etika yang bermain di sini tentu saja selain berkaitan dengan martabat manusia, berkaitan pula dengan kebebasannya, status hukumnya, hubungan kekeluargaan, dan mengenai nasib masa depan umat manusia seluruhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Utama:
Kusmaryanto, C.B. 2001. Problem Etis Kloning Manusia. Jakarta: Grasindo
Mohamad, Kartono. 1992. Teknologi Kedokteran dan Tantangannya terhadap Bioetika. Jakarta: Gramedia
Shannon, Thomas A. 1995. Pengantar Bioetika. Jakarta: Gramedia
Sitepoe, Mangku. 2001. Rekayasa Genetika. Jakarta: Grasindo
Referensi Internet:
Adhyzalkandar. Rekayasa Genetika. http://id.shvoong.com/exact-sciences/1999578-rekayasa-genetika/. Diakses tanggal 7 Mei 2010
Anonim. Dampak Bioteknologi. http://www.biokita.co.cc/dampak%20biotek.htm
Anonim. Rekayasa Genetika. http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika. Diakses tanggal 12 September 2010
Purnama, Dadan. Makalah Rekayasa Genetika. http://dadanpurnama.blogspot.com/2010/04/makalah-rekayasa-genetika.html. Diakses tanggal 10 April 2010
Sanjaya, Rafid Tisna. Pro Kontra Rekayasa Genetika. http://www.kulinet.com/baca/pro-kontra-rekayasa-genetika/609/. Diakses tanggal 1 September 2009
Susanti, Fransisca Ria. Laporan Akhir Tahun Iptek dan Lingkungan
Dunia Ketiga Tetap Menjadi Penonton http://www.sinarharapan.co.id/berita/0112/19/sh04.html. Diakses tanggal 19 Desember 2001
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan tentang genetika dan biologi perkembangan, manusia telah mampu memasukkan atau meningkatkan sifat-sifat tertentu pada sel atau virus melalui modifikasi DNA, untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Tindakan ini disebut dengan rekayasa genetika. Namun sebagaimana istilah-istilah lainnya, istilah rekayasa genetika pun bisa diartikan macam-macam. Kadang-kadang rekayasa genetika diartikan dengan bioteknologi, sehingga orang yang anti terhadap rekayasa genetika mungkin membuat tulisan semacam ini, "Bioteknologi, Imperialisme Modal dan Kejahatan Globalisasi" dan sebagian besar tulisannya adalah mengenai rekayasa genetika. Padahal bioteknologi bukan hanya mencakup rekayasa genetika karena termasuk kultur jaringan, produksi enzim dan lain-lain. Bahkan membuat keju atau yoghurt pun sering diartikan sebagai bioteknologi. Ada pula yang mengartikan rekayasa genetika ini sebagai modifikasi genetik makhluk hidup. Dengan demikian praktek pemuliaan baik tanaman maupun hewan baik melalui pemuliaan selektif (memilih bibit yang paling menguntungkan dari pertanian sebelumnya untuk penanaman berikutnya) yang sudah dilakukan manusia ribuan tahun silam tergolong rekayasa genetika. Begitu pula praktek kawin silang, usaha mematikan gen-gen tertentu sampai mengcopy kode DNA suatu spesies untuk dimasukkan ke genom spesies lainnya.
Rekayasa genetik adalah teknik yang dilakukan manusia dengan cara mentransfer/memindahkan gen (DNA) yang dianggap menguntungkan dari satu organisme ke susunan gen (DNA) dari organisme lain.
Secara ilmiah, penyebab berkembangnya rekayasa genetika dikarenakan :
- Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi endonuklease
- Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan operon laktosa pada prokariota
- Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase
- Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme
Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Adanya rekayasa genetik juga disebabkan oleh keinginan manusia untuk maju, untuk menyempurnakan dirinya, dan juga untuk memecahkan rahasia alam. Keberhasilan manusia menguak berbagai rahasia alam membangkitkan semangat mereka untuk semakin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selalu timbul tentang mengapa suatu fenomena alam dapat terjadi dan bagaimana hal itu terjadi melalui teknologi-teknologi yang diciptakannya termasuk teknologi rekayasa genetik.
Salah satu aplikasi dari rekayasa genetik adalah kloning. Istilah kloning dipakai secara umum untuk menunjukkan segala macam prosedur yang menghasilkan replika genetik yang sama persis dari induk biologis , termasuk DNA sequence ,sel atau organisme. Oleh karena organisme itu dibuat dari satu sel maka organisme tersebut mendapat faktor-faktor keturunan yang sama persis dengan masternya.
B. KAPITALISME DAN REKAYASA GENETIK
Kesan kapitalisme dengan adanya perkembangan teknologi yang diwujudkan dalam rekayasa genetik sangat terasa pengaruhnya. Teknologi rekayasa genetika tidak dapat dilepaskan begitu saja dari pengaruh ekonomi. Hasil dari rekayasa genetik pada umumnya dipatenkan oleh lembaga-lembaga yang berwenang terhadap berhasilnya rekayasa genetik yang dilakukan sehingga produk dari rekayasa genetika itu terkesan ‘mahal’.
Sebagai contoh dalam kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi yang naik sebesar 20%, bagi peternak-peternak tradisional produk ini sangat merugikan. Tentu saja produk ini hanya dapat dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar. Pengaruh kapitalisme ini tentu saja mengakibatkan kesenjangan ekonomi.
Bakat unggul yang diperoleh dari rekayasa genetik selain menguntungkan lembaga-lembaga tertentu juga menguntungkan dari segi ekonomis bagi individu dan lingkungan. Jika teknologi ini berhasil maka akan dihasilkan individu yang lebih sehat dan sempurna sesuai yang diharapkan oleh ilmuwan sehingga ilmuwan memperoleh insentif/kepercayaan dari negara. Hasil maksimal yang ingin dicapai dari teknologi rekayasa genetik adalah kemampuan menghasilkan bakat unggul yang dapat digunakan untuk memompa perekonomian negara sekaligus dapat digunakan sebagai sarana intervensi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan bidang-bidang lain yang berpengaruh dalam rekayasa genetik.
Teknologi yang semakin maju mengakibatkan rekayasa genetika mengalami perkembangan. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Sistem kapitalisme memang hanya bisa hidup jika melakukan revolusi secara terus menerus pada alat-alat produksi. Segala macam bentuk teknologi termasuk teknologi rekayasa genetika bukan diciptakan untuk teknologi itu sendiri tetapi untuk penumpukan modal. Kloning sebagai aplikasi dari teknologi rekayasa genetika diklaim memiliki unsur alasan komersial. Alasan komersial ini tentu merupakan pengaruh dari produk kapitalisme. Salah satu sumber mengatakan bahwa Ilmu kloning sendiri sebenarnya masih dalam tahap awal. Apa yang dilakukan ilmuwan ACT (Advanced Cell Technology [perusahaan bioteknologi AS]), menurut Dr. Ian Wilmut, ilmuwan pemrakarsa kloning Dolly, masih belum apa-apa. Namun potensi komersial dari proyek kloning ini sudah membentang di depan mata. Sejumlah perusahaan bioteknologi bahkan sudah menyandarkan periuk nasinya pada bisnis ini. Dan sejumlah perusahaan tersebut berbasis di AS dan Inggris. Menurut PPL Therapeutics, perusahaan Inggris yang meluncurkan domba Dolly, perlu waktu beberapa tahun lagi untuk membuat kloning sebagai bisnis menguntungkan dalam skala besar. Namun ACT mengatakan bahwa jalan pembuatan uang bagi kloning binatang sudah terbuka lebar. Ia menawarkan ”kloning kontrak” untuk binatang unggulan, dimana setiap binatang unggulan yang dikloning tersebut dihargai sekitar US$ 100 ribu.
Penemuan kloning erat dengan kapitalisme sebagai ajang untuk berbisnis di samping untuk mengembangkan ilmu. Dengan kata lain terdapat pengaruh-pengaruh dan dampak yang besar terhadap jalannya suatu ilmu dan teknologi.
C. DAMPAKNYA BAGI KEMANUSIAAN
Menurunkan bakat tanpa perkawinan merupakan tujuan awal dari terciptanya teknologi rekayasa genetika. Pada mulanya ilmuwan mengabaikan berbagai konsekuensi yang muncul akibat teknologi rekayasa genetika namun demi perkembangan ilmu, yang terjadi adalah para ilmuwan bioteknologi tetap melanjutkan peranannya sebagai ilmuwan profesional. Organisme hasil rekayasa genetika pada umumnya mempunyai bakat-bakat yang baik, seperti kloning yang kini mulai kuat eksistensinya diduga dapat menghasilkan replika genetik yang sama persis dengan induk biologisnya.
Berbicara mengenai dampak dari rekayasa genetika tentu tidak sedikit. Berdasarkan sumber dari drh. Mangku Sitepoe rekayasa genetika menimbulkan kekhawatiran tehadap adanya biodiversity (gangguan keragaman hayati) yang kuat dan mengakibatkan terganggunya perkembangan organisme yang berkaitan dengan lingkungan. Dampak lingkungan yang terasa akibat adanya teknologi ini adalah perubahan yang terjadi pada tekstur dan struktur tanah di mana transgenik mikroorganisme menghasilkan perkembangbiakan generasi yang singkat serta mudah mengalami mutasi, akan muncul tumbuhan liar (polusi gen) karena adanya gen (sifat baka) yang dipindahkan dari satu organisme dan ditempatkan pada gen organisme lainnya yang kemudian menghasilkan gen baru bagi organisme resipien, selain itu akan berdampak munculnya organisme yang resisten terhadap virus, munculnya tanaman transgenik yang rentan penyakit, dan muncul tanaman yang resisten terhadap insektisida.
Selain berdampak pada lingkungan flora, lingkungan fauna juga mengalami hal yang serupa di mana dengan adanya rekayasa genetika maka akan memunculkan organisme atau tanaman transgenik yang membunuh organisme lain. Rekayasa genetik yang dilakukan pada lebah juga berdampak mengganggu ekosistem lebah madu. Tanaman transgenik yang menghasilkan zat tertentu dalam sari bunga dimakan oleh lebah sehingga lebah tidak dapat membedakan bau dari berbagai sari bunga.
Kloning sebagai aplikasi teknologi rekayasa genetika yang paling tersorot di masyarakat juga mengakibatkan dampak pada lingkungan di mana sedikit masyarakat yang pro dibanding masyarakat yang kontra. Hak makhluk hidup untuk lahir secara natural terasa diabaikan oleh adanya kloning. Di samping itu resiko kesehatan individu yang dikloning masih dipertanyakan karena teknik kloning yang masih bersifat ‘coba-coba’ sehingga resiko besar dapat saja terjadi.
Menurut drh. Mangku Sitepoe, rekayasa genetika juga berpengaruh pada keadaan sosial ekonomi. Dampak tersebut terkait dengan kemanfaatan pangan hasil rekayasa genetika apakah sudah layak dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Di bidang sosial, tahun 1996 Inggris mengadakan survei tentang pandangan masyarakat terhadap pangan yang diproduksi dengan rekayasa genetika. Sebanyak 90% responden menolak menggunakan bahan pangan hasil rekayasa genetika karena adanya kekhawatiran bahwa bahan baru yang dibentuk dari gen hasil rekayasa genetika dapat mengganggu kesehatan. Selain itu juga karena adanya bahan yang bertentangan dengan agama, etika, dan estetis. Kasus Ajinomoto di Indonesia tahun 2001 juga merupakan kasus bidang sosial dari rekayasa genetika di mana pada saat itu produk Ajinomoto dicap tidak halal. Ketidakhalalannya tersebut dikarenakan pada saat proses pembuatannya menggunakan unsur enzim pankreas babi yang padahal sebenarnya tidak ada unsur gen babi dalam pembuatannya sehingga dapat dikatakan produk Ajinomoto bukan hasil rekayasa genetika. Peranan sosial masyarakat dalam hal ini terlihat dalam kekhawatirannya terhadap hal yang berbau religius suatu agama.
Di bidang ekonomi, produk rekayasa genetika memberi kesejahteraan manusia serta memberi keuntungan ekonomi. Namun ternyata ada beberapa dampak negatifnya seperti kurang efisiennya penggunaan tanaman transgenik. Hal tersebut terlihat pada beberapa produksi yang masih disubsidi oleh pengusaha supplier, adanya ketidakseimbangan antara peningkatan produksi dengan biaya penggunaan hormon dan pemberian pakan, juga terdapat monopoli terhadap beberapa komoditi. Di India, ribuan petani mengadakan demonstrasi menentang penggunaan bibit hasil rekayasa genetika akibat adanya monopoli terhadap bibit yang digunakan sehingga bibit lokal tidak digunakan. Dengan menghasilkan tanaman transgenik tanpa biji maka akan memperkuat posisi produsen bibit tanaman transgenik sebagai monopoli sebab tanaman transgenik tanpa bii tidak dapat dikembangbiakkan melalui biji. Selain itu, hasil rekayasa genetika akan memupus habis beberapa komoditi bersaing.
Terkait dengan dampak kloning di bidang sosial, kloning dapat menimbulkan ketidakadilan sosial. Kloning akan semakin menegaskan dan memperlebar jurang perbedaan antara kaya dan miskin. Dengan biaya yang begitu besar maka hanya orang kaya yang bisa membuat kloning. Sedangkan di bidang ekonomi, dengan majunya kloning, bidang usaha kloning tentu menjanjikan laba yang sangat besar bagi perusahaan yang menawarkan jasanya untuk kloning.
D. KAITAN REKAYASA GENETIK DENGAN NILAI DAN ETIKA
Berbicara tentang nilai maka berhubungan pula dengan tanggung jawab dari para ilmuwan mengenai rekayasa genetika. James Gustafson mengusulkan beberapa model terkait dengan tanggung jawab ilmuwan ini.
Pertama, para ilmuwan berhak untuk melakukan apa saja yang mungkin dilakukan. Keingintahuan intelektual merupakan suatu nilai khusus dan juga naluri yang melekat pada manusia untuk memecahkan persoalan. Dalam model ini, batas terletak pada tidak adanya kemampuan teknis.
Kedua, para ilmuwan tidak berhak untuk mencampuri dalam alam. Larangan yang tegas itu didasarkan atas keyakinan bahwa alam itu suci atau anggapan bahwa setiap penelitian melanggar setiap sebuah batas yang ditetapkan oleh alam. Karena banyak orang yang tidak menggunakan prinsip ini secara absolut maka prinsip ini dipahami sebagai dorongan kuat untuk mempraktekkan tanggung jawab yang sudah ada sebelumnya.
Ketiga, ilmuwan tidak berhak mengubah ciri-ciri manusia yang khas. Model tanggung jawab ini menganggap intervensi dalam alam dibatasi oleh suatu faktor yang khusus, yaitu ciri-ciri manusia. Dengan demikian, bertentangan dengan model kedua, di sini orang dapat mencampuri alam tetapi yang menjadi batasnya adalah kodrat manusia bukan ketidaksanggupan teknis seperti dalam model pertama.
Teknologi rekayasa genetika sebagai teknologi yang taut nilai di mana ada pihak-pihak tertentu yang mengintervensi perkembangan teknologi ini. Model-model tersebut di atas sebagai contoh merupakan tanggung jawab dari ilmuwan yang seharusnya dipahami dalam profesinya. Bukan untuk mengintervensi namun model-model tersebut dapat dijadikan acuan untuk memahami alam dan makhluk hidup yang terdapat di dalamnya sehingga ilmuwan dapat mengerti apa yang harus diperbuat dan bagaimana masyarakat umum menanggapinya.
Nilai-nilai sosial, budaya, dan agama yang berlaku di suatu masyarakat akan selalu mempengaruhi kemanfaatan suatu teknologi oleh masyarakat tersebut. Sebaliknya, teknologi tersebut juga dapat mempengaruhi terjadinya perubahan pandangan dan nilai, serta sampai batas tertentu juga budaya masyarakat pemakainya. Saling keterpengaruhan itu akan selalu terjadi. Adakalanya saling menunjang dan adakalanya saling berbenturan. Apalagi jika sudah menyangkut masalah diri manusia itu sendiri.
Dalam kasus kloning misalnya, individu yang dikloning mungkin saja tidak mengerti bagaimana gen alamiah yang terdapat dalam tubuhnya digunakan sebagai uji coba pengklonan dirinya. Padahal dia sudah terikat dengan nilai bahwa dia menjadi sarana penguasaan teknologi yang dilakukan oleh tangan ilmuwan. Ilmuwan sendiri menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya akan mempunyai dampak besar terutama berkaitan dengan nilai agama, sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya.
Dalam kajian lain yaitu pada kajian etika. Rekayasa genetika dapat dianggap sebagai hasil kerja keras para ilmuwan tetapi titik etisnya adalah sejauh mana kuasa itu dapat digunakan oleh ilmuwan. Oleh sebab itu terdapatlah beberapa kriteria sebagai batasan ilmuwan dalam pekerjaannya yaitu batasan dari segi tingkah laku, sosial, medis, politis, dan ekonomis. Hal ini berkaitan dengan nilai yaitu intervensi semacam ini apakah mengisyaratkan apa yang dianggap penting oleh suatu masyarakat dan apa yang ingin mereka lakukan untuk mencapai suatu tujuan juga berkaitan dengan standar etis manusia yaitu strategi-strategi apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Yang menentukan kriteria-kriteria standar itu tentu bukanlah dari kalangan ilmuwan saja tetapi di sini dibutuhkan pula peranan beberapa ahli seperti politisi, dokter, warga negara, pasien, atau komisi tertentu. Dengan keterlibatan mereka maka dalam mengambil keputusan akan terlihat jelas. Resiko dari intervensi ini dapat dilihat pada skala individual dan sosial, maupun lingkungan. Yang pasti rekayasa genetik tetap memiliki manfaat bagi kehidupan hanya saja perlu ditinjau lebih dalam lagi terutama terkait dengan etika rekayasa genetik supaya manfaat bagi satu orang tidak menjadi beban bagi orang lain.
Prinsip etika yang bermain dalam kloning pada manusia berkaitan dengan martabat kehidupan manusia di mana manusia memiliki tanggung jawab secara moral bagi kehidupan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsensus mengenai DNA yang diambil antara orang yang bersangkutan dengan ilmuwan. Dimensi etika yang bermain di sini tentu saja selain berkaitan dengan martabat manusia, berkaitan pula dengan kebebasannya, status hukumnya, hubungan kekeluargaan, dan mengenai nasib masa depan umat manusia seluruhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Utama:
Kusmaryanto, C.B. 2001. Problem Etis Kloning Manusia. Jakarta: Grasindo
Mohamad, Kartono. 1992. Teknologi Kedokteran dan Tantangannya terhadap Bioetika. Jakarta: Gramedia
Shannon, Thomas A. 1995. Pengantar Bioetika. Jakarta: Gramedia
Sitepoe, Mangku. 2001. Rekayasa Genetika. Jakarta: Grasindo
Referensi Internet:
Adhyzalkandar. Rekayasa Genetika. http://id.shvoong.com/exact-sciences/1999578-rekayasa-genetika/. Diakses tanggal 7 Mei 2010
Anonim. Dampak Bioteknologi. http://www.biokita.co.cc/dampak%20biotek.htm
Anonim. Rekayasa Genetika. http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika. Diakses tanggal 12 September 2010
Purnama, Dadan. Makalah Rekayasa Genetika. http://dadanpurnama.blogspot.com/2010/04/makalah-rekayasa-genetika.html. Diakses tanggal 10 April 2010
Sanjaya, Rafid Tisna. Pro Kontra Rekayasa Genetika. http://www.kulinet.com/baca/pro-kontra-rekayasa-genetika/609/. Diakses tanggal 1 September 2009
Susanti, Fransisca Ria. Laporan Akhir Tahun Iptek dan Lingkungan
Dunia Ketiga Tetap Menjadi Penonton http://www.sinarharapan.co.id/berita/0112/19/sh04.html. Diakses tanggal 19 Desember 2001
Nikmatnya Es Krim Tip Top Yogyakarta
Ada es krim enak lho di Yogya.
Tepatnya di jl. Mangkubumi. Deket Kopi jozz, deket Tugu.
Namanya Tip Top.
Tempatnya sih... kalo diliat2 cocok buat syuting film dracula atau film vampire kalo ga film2 era kolonial gitu. Gimana ngga, tu tempat sumpah vintagenya. Jadinya malah terkesan serem gitu.. Mana ada etalase es krim tapi dah kuno gitu n ga dipake cuma jadi pajangan doank..
Di balik tempatnya yang seperti itu ternyata tersimpan es krim yang rasanya hmmm.... NYAMMY....
lumayan mahal sih buat kantong mahasiswa, es krim paling murah disana 10,000 itu pun cuma ice cone. Paling mahal kalo ga salah 35,000 deh..
Waktu kesana aku pesen TUTTY FRUTTY.
Awalnya tu es krim biasa aja, bentuknya kotak atasnya ada coklat kayak susu kental manis coklat gitu tapi setelah dirasa-rasa dan makin lama makin ke tengah, wah rasanya... adem + manis di lidah.. Apalagi kalo dah menyentuh es krim tutty fruttynya itu. Ga kebayang deh rasanya.
Es krim di sini cepet cair jadi kalo makan mending cepet2 deh. Soalnya es krim ini pake gula asli (katanya sih gitu). Waktu dimakan juga ada rasa kres kres nya. Hehe beda deh sama es krim biasanya.
Kalo di Yogya jangan lupa mampir ke sini n pesen TUTTY FRUTTYnya yang terkenal itu ya.
:)
Alamat Tip Top:
Jl. P. Mangkubumi no.24
Buka jam 10.00-14.00 lanjut jam 17.00-21.30
Tepatnya di jl. Mangkubumi. Deket Kopi jozz, deket Tugu.
Namanya Tip Top.
Tempatnya sih... kalo diliat2 cocok buat syuting film dracula atau film vampire kalo ga film2 era kolonial gitu. Gimana ngga, tu tempat sumpah vintagenya. Jadinya malah terkesan serem gitu.. Mana ada etalase es krim tapi dah kuno gitu n ga dipake cuma jadi pajangan doank..
Di balik tempatnya yang seperti itu ternyata tersimpan es krim yang rasanya hmmm.... NYAMMY....
lumayan mahal sih buat kantong mahasiswa, es krim paling murah disana 10,000 itu pun cuma ice cone. Paling mahal kalo ga salah 35,000 deh..
Waktu kesana aku pesen TUTTY FRUTTY.
Awalnya tu es krim biasa aja, bentuknya kotak atasnya ada coklat kayak susu kental manis coklat gitu tapi setelah dirasa-rasa dan makin lama makin ke tengah, wah rasanya... adem + manis di lidah.. Apalagi kalo dah menyentuh es krim tutty fruttynya itu. Ga kebayang deh rasanya.
Es krim di sini cepet cair jadi kalo makan mending cepet2 deh. Soalnya es krim ini pake gula asli (katanya sih gitu). Waktu dimakan juga ada rasa kres kres nya. Hehe beda deh sama es krim biasanya.
Kalo di Yogya jangan lupa mampir ke sini n pesen TUTTY FRUTTYnya yang terkenal itu ya.
:)
Alamat Tip Top:
Jl. P. Mangkubumi no.24
Buka jam 10.00-14.00 lanjut jam 17.00-21.30
Rabu, 29 September 2010
Garebeg Yogyakarta sebagai Sarana Komunikasi Budaya
Suatu upacara kerajaan yang telah diselenggarakan selama berabad-abad dan hingga masa kini masih dilestarikan oleh Keraton Kesultanan Yogyakarta adalah Garebeg. Garebeg mengandung makna mengiring raja, pembesar, atau pengantin. Tujuan dari upacara adat ini adalah agar Tuhan memberikan perlindungan, keselamatan kepada raja, kerajaan serta rakyatnya.
Upacara garebeg diadakan tiga kali dalam setahun, pada tanggal-tanggal yang berkaitan dengan hari besar agama Islam, yaitu garebeg Syawal, garebeg Maulud, dan garebeg Besar. Garebeg Syawal dilaksanakan sebagai bentuk ungkapan syukur dari keraton setelah melampaui bulan puasa, dan sekaligus untuk menyambut datangnya bulan Syawal. Garebeg Maulud diadakan untuk merayakan dan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sedangkan garebeg Besar diselenggarakan untuk merayakan Idul Adha yang terjadi dalam bulan Zulhijah, yang dalam kalender Jawa sering disebut sebagai bulan besar.
Terdapat unsur komunikasi sebagai bentuk pertukaran informasi antar manusia dalam penyelenggaraan upacara garebeg ini. Dengan adanya upacara garebeg, masyarakat kota Yogyakarta dapat merasakan hubungan antara rakyat dengan petinggi keraton. Selain itu mencerminkan pula hubungan religius dengan Tuhan. Upacara garebeg mengharapkan agar Tuhan senantiasa memberikan perlindungan bagi rakyat dan kota Yogyakarta juga keselamatan pada raja. Hal tersebut merupakan wujud komunikasi yang mencerminkan konsistensi sikap religius. Selain konsistensi sikap religius terdapat pula wujud komunikasi sebagai pencerminan dari sikap kultural sehingga kesadaran masyarakat akan kebudayaannya tercipta dan membentuk identitas kebudayaan yang mencerminkan integritas.
Dari uraian tersebut di atas maka konsep komunikasi dalam pengertian paradigmatis atau sebagai suatu kegiatan yang khas, bukan hanya sekedar sebagai konsekuensi dari hubungan sosial tetapi ada suatu tujuan di dalamnya. Berbeda dengan komunikasi dalam pengertian etimologis dan terminologis, komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional, di mana efek atau dampak yang timbul pada sasaran komunikasi merupakan akibat dari tujuan komunikasi yang dilancarkan dalam prosesnya melibatkan semua komponen.
Dari konsep paradigmatis komunikasi tersebut maka upacara garebeg yang memiliki cerminan komunikasi religius dan budaya mempunyai suatu tujuan yaitu ingin mengungkapkan perpaduan sikap religius dan sikap budaya dengan kesadaran terhadap identitas masyarakat Yogyakarta. Hal inilah yang merupakan wujud dari konsep paradigmatis komunikasi di mana dalam konsep ini penting ditekankan tujuan dari diselenggarakannya suatu komunikasi.
Unsur komunikasi yang terkandung dalam upacara garebeg ini memiliki beberapa dampak dari segi sejarah, segi pembinaan generasi muda, dan dari segi kepariwisataan. Seperti kutipan dari B. Soelarto bahwa:
- Dari segi sejarah, garebeg erat sekali kaitannya dengan sejarah perkembangan, kehidupan beragama di tanah air juga erat kaitannya dengan sejarah kerajaan-kerajaan Jawa Islam.
- Dari segi pembinaan generasi muda untuk lebih akrab mengenali, menghayati berbagai bentuk ungkapan budaya nusantara yang beraneka ragam coraknya itu, pengenalan lebih dekat terhadap garebeg sebagai salah satu bentuk budaya daerah yang kelestarian hidupnya didukung oleh jutaan anggota masyarakat dari seluruh lapisan, kiranya adalah sangat perlu.
- Dari segi kepariwisataan, akan membantu dalam memberikan gambaran menyeluruh yang mendekati keutuhan mengenai garebeg di Kesultanan Yogyakarta, yang setiap tahun diselenggarakan tiga kali ini dengan daya tarik istimewa tanpa pernah membosankan. Apalagi jika diingat bahwa Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata ketiga di Indonesia sesudah Bali dan Jakarta.
Dari pendekatan yang diungkapkan oleh Soelarto tersebut maka jelas terlihat adanya unsur komunikasi dalam garebeg walaupun terlihat secara tidak langsung. Dari berbagai segi entah itu dari segi sejarah, pembinaan, ataupun pariwisata terkandung komunikasi sebagai sarana dalam menciptakan informasi. Dengan adanya komunikasi maka informasi garebeg dapat tersampaikan dan meluas hingga seluruh Indonesia. Apalagi dalam garebeg terkandung makna religiusitas dan budaya yang begitu kental yang dapat dijadikan daya tarik tersendiri dan kekhasan masyarakat Yogyakarta.
Aspek komunikasi informatif juga menjadi bagian dalam upacara garebeg di mana komunikasi informatif merupakan komunikasi sebagai wujud penyampaian informasi atau pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain atau kepada masyarakat. Dalam upacara garebeg ini aspek komunikasi informatif sangat terasa di waktu upacara garebeg dilaksanakan saat Syawal, Maulud, ataupun Idul Adha. Masyarakat Yogyakarta seperti diberikan informasi bahwa kota Yogyakarta akan mengadakan suatu perhelatan besar serta membutuhkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat Yogyakarta.
Sebagai kesimpulan, budaya kearifan lokal tidak dapat dipisahkan dari unsur komunikasi. Bagaimanapun dalam kehidupan masyarakat komunikasi tercipta sebagai sarana berinteraksi dan menciptakan budaya yang ideal.
Referensi:
Effendi, Onong Uchjana. 1992. Spektrum Komunikasi. Bandung: Mandar Maju
Soelarto. B. 1993. Garebeg di Kesultanan Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius
Christy, Des. 10 Juni 2010. http://www.jogjatrip.com/id/144/upacara-adat-garebeg-keraton-yogyakarta
Upacara garebeg diadakan tiga kali dalam setahun, pada tanggal-tanggal yang berkaitan dengan hari besar agama Islam, yaitu garebeg Syawal, garebeg Maulud, dan garebeg Besar. Garebeg Syawal dilaksanakan sebagai bentuk ungkapan syukur dari keraton setelah melampaui bulan puasa, dan sekaligus untuk menyambut datangnya bulan Syawal. Garebeg Maulud diadakan untuk merayakan dan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sedangkan garebeg Besar diselenggarakan untuk merayakan Idul Adha yang terjadi dalam bulan Zulhijah, yang dalam kalender Jawa sering disebut sebagai bulan besar.
Terdapat unsur komunikasi sebagai bentuk pertukaran informasi antar manusia dalam penyelenggaraan upacara garebeg ini. Dengan adanya upacara garebeg, masyarakat kota Yogyakarta dapat merasakan hubungan antara rakyat dengan petinggi keraton. Selain itu mencerminkan pula hubungan religius dengan Tuhan. Upacara garebeg mengharapkan agar Tuhan senantiasa memberikan perlindungan bagi rakyat dan kota Yogyakarta juga keselamatan pada raja. Hal tersebut merupakan wujud komunikasi yang mencerminkan konsistensi sikap religius. Selain konsistensi sikap religius terdapat pula wujud komunikasi sebagai pencerminan dari sikap kultural sehingga kesadaran masyarakat akan kebudayaannya tercipta dan membentuk identitas kebudayaan yang mencerminkan integritas.
Dari uraian tersebut di atas maka konsep komunikasi dalam pengertian paradigmatis atau sebagai suatu kegiatan yang khas, bukan hanya sekedar sebagai konsekuensi dari hubungan sosial tetapi ada suatu tujuan di dalamnya. Berbeda dengan komunikasi dalam pengertian etimologis dan terminologis, komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional, di mana efek atau dampak yang timbul pada sasaran komunikasi merupakan akibat dari tujuan komunikasi yang dilancarkan dalam prosesnya melibatkan semua komponen.
Dari konsep paradigmatis komunikasi tersebut maka upacara garebeg yang memiliki cerminan komunikasi religius dan budaya mempunyai suatu tujuan yaitu ingin mengungkapkan perpaduan sikap religius dan sikap budaya dengan kesadaran terhadap identitas masyarakat Yogyakarta. Hal inilah yang merupakan wujud dari konsep paradigmatis komunikasi di mana dalam konsep ini penting ditekankan tujuan dari diselenggarakannya suatu komunikasi.
Unsur komunikasi yang terkandung dalam upacara garebeg ini memiliki beberapa dampak dari segi sejarah, segi pembinaan generasi muda, dan dari segi kepariwisataan. Seperti kutipan dari B. Soelarto bahwa:
- Dari segi sejarah, garebeg erat sekali kaitannya dengan sejarah perkembangan, kehidupan beragama di tanah air juga erat kaitannya dengan sejarah kerajaan-kerajaan Jawa Islam.
- Dari segi pembinaan generasi muda untuk lebih akrab mengenali, menghayati berbagai bentuk ungkapan budaya nusantara yang beraneka ragam coraknya itu, pengenalan lebih dekat terhadap garebeg sebagai salah satu bentuk budaya daerah yang kelestarian hidupnya didukung oleh jutaan anggota masyarakat dari seluruh lapisan, kiranya adalah sangat perlu.
- Dari segi kepariwisataan, akan membantu dalam memberikan gambaran menyeluruh yang mendekati keutuhan mengenai garebeg di Kesultanan Yogyakarta, yang setiap tahun diselenggarakan tiga kali ini dengan daya tarik istimewa tanpa pernah membosankan. Apalagi jika diingat bahwa Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata ketiga di Indonesia sesudah Bali dan Jakarta.
Dari pendekatan yang diungkapkan oleh Soelarto tersebut maka jelas terlihat adanya unsur komunikasi dalam garebeg walaupun terlihat secara tidak langsung. Dari berbagai segi entah itu dari segi sejarah, pembinaan, ataupun pariwisata terkandung komunikasi sebagai sarana dalam menciptakan informasi. Dengan adanya komunikasi maka informasi garebeg dapat tersampaikan dan meluas hingga seluruh Indonesia. Apalagi dalam garebeg terkandung makna religiusitas dan budaya yang begitu kental yang dapat dijadikan daya tarik tersendiri dan kekhasan masyarakat Yogyakarta.
Aspek komunikasi informatif juga menjadi bagian dalam upacara garebeg di mana komunikasi informatif merupakan komunikasi sebagai wujud penyampaian informasi atau pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain atau kepada masyarakat. Dalam upacara garebeg ini aspek komunikasi informatif sangat terasa di waktu upacara garebeg dilaksanakan saat Syawal, Maulud, ataupun Idul Adha. Masyarakat Yogyakarta seperti diberikan informasi bahwa kota Yogyakarta akan mengadakan suatu perhelatan besar serta membutuhkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat Yogyakarta.
Sebagai kesimpulan, budaya kearifan lokal tidak dapat dipisahkan dari unsur komunikasi. Bagaimanapun dalam kehidupan masyarakat komunikasi tercipta sebagai sarana berinteraksi dan menciptakan budaya yang ideal.
Referensi:
Effendi, Onong Uchjana. 1992. Spektrum Komunikasi. Bandung: Mandar Maju
Soelarto. B. 1993. Garebeg di Kesultanan Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius
Christy, Des. 10 Juni 2010. http://www.jogjatrip.com/id/144/upacara-adat-garebeg-keraton-yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)