Senin, 21 Desember 2009

goEs tO ciLacap

It's my new experience,, finally,, my boarders and me can go to Cilacap. We leave Yogyakarta at 12p.m with Pasundan Train at Lempuyangan Station. People said, in Pasundan Train we will trouble to find seat. But,, so lucky day!! I can seat easily when a woman leave her seat, exactly when i already come.. xixixi....






At there,, we spend our time with travelling and eating..
We eat 'Chicken Noodle.. hahaa' at small shop that my friends said at there the food is nyummy, cheap, n in great quantities.
The price is Rp 6000,- but i think the flavor is so-so..



Sunset at Cilacap is so beautiful,, moreover i take the picture in field. I LUV SUNSET, so when i look the sunset at Cilacap,, i feel like... hemmmmmmmmmmmmm.....



Cilacap have some interested place for holiday! Maybe 'Goa Jatijajar, Ayah Beach, n Widarapayung Beach' was one of all choice at there..

Goa Jatijajar located in Kebumen save a history like history of Javanese kingdom. We spent our time at there and finally we enjoyed Dawet made in Kebumen to increase our thirsty.. Oyaa,, Pasar Seni was there.. We can shopping merchandise at there,, the place seems like Malioboro..








Ayah Beach give fasilities a boat to walk through the sea. I'm so happy there coz i can see the beautiful sea with blue sky,, some hill,, n fishmonger..


Widarapayung Beach located at south Cilacap with hot sunrise n hot water sea,, but we're happy at there. We enjoyed the sea.. We've take some picture n we got the craziest thing at there!!


Finally, my boarders n me already spent the holidays for 2 days long..
then,, we must back to Yogyakarta. We choose Fajar Train ( exactly,, it's Business Train.. ) Huff,, although we got free (should,, we must pay Rp 50.000.. :) ),, my friend got the anger from assintant locomotive..

Senin, 26 Oktober 2009

aLiraN EsenSiaLismE daLam FiLsaFat PenDidiKaN

A. PENDAHULUAN
Ciri-ciri esensialisme :
1. Melawan progresivisme
2. Bersendikan atas nilai-nilai yang dapat mendatangkan kestabilan.
3. Terbentuk dari idealisme dan realisme.
4. Fleksibel, terbuka untuk perubahan, toleran, tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu.

Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang tela hada sejak awal peradaban umat manusia.
Esensialisme timbul karena adanya tantangan mengenai perlunya usaha emansipasi diri sendiri, sebagaimana dijalankan oleh para filsuf pada umumnya ditinjau dari sudut Abad Pertengahan. (Barnadib, 1997:52)
Esensialisme pertama-tama muncul dan merupakan reaksi terhadap simbolisme mutlak dan dogmatisme Abad Pertengahan. Maka, disusunlah konsepsi yang sistematis dan menyeluruh mengenai manusia dan alam semesta, yang memenuhi tuntutan zaman modern. Realisme modern, yang menjadi salah satu eksponen esnsialisme, titik berat tinjauannya adalah mengnai alam dan dunia fisik; sedangkan idealisme modern sebagai eksponen yang lain, pandangan-pandangannya bersifat spiritual.

B. TOKOH-TOKOH ALIRAN ESENSIALISME

1. Desiderius Erasmus
Humanis Belanda yang hidup pada akhir Abad ke-15 dan permulaan Abad ke-16, adalah tokoh yang mula-mula sekali berontak terhadap pandangan hidup yang berpijak pada “dunia lain”. Tokoh ini berusaha agar kurikulum di sekolah bersifat humanistis dan internacional, yang dapat diikuti oleh kaum tengahan dan aristokrat
2. Johann Amos Cornenius
Adalah pendidik Renaisans pertama yang berusaha untuk mensistematisasikan proses pengajaran. Tokoh ini dengan menilik pandangan-pandangannya, dapat disebut seorang realis yang dogmatis. Ia berkata antara lain bahwa hendaklah segala sesuatu diajarkan melalui indra karena indra adalah pintu gerbang jiwa. Cornenius mempunyai pendirian bahwa karena dunia itu dinamis dan betujuan, tugas kewajiban pendidikan adalah membentuk anak sesuai kehendak Tuhan.
3. John Locke
Adalah tokoh dari Inggris yang dikenal sebagai “pemikir dunia ini”, ia berusaha agar pendidikan menjadi dekat dengan situasi-situasi. Locke mempunyai sekolah kerja untuk anak-anak miskin.
4. Johann Henrich Pestalozzi
Peercaya sedalam-dalamnya mengenai alam dalam arti peninjauan yang bersifat naturalistis. Alam dengan sifat-sifatnya tercermin pada manusia, yang karenanya memiliki kemampuan-kemampuan wajarnya.
5. Friedrich Frobel
Memandang anak sebagai makhluk yang berekspresi kreatif. Dalam tingkah laku demikian initampak adanya kualitas metafisis; maka tugas pendidikan adalah memimpin anak didik ini ke arah kesadaran diri sendiri yang murni, sesuai dengan pernyataan dari Tuhan.
6. Johann Friedrich Herbart
Salah seorang murid Immanuel Kant, adalah tokoh yang selalu bersikap kritis. Ia berpendirian bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan dari Yang Mutlak, yang berarti antara lain penyesuaian dengan hukum-hukum kesusilaan. Proses ini disebut Herbart sebagai pengajaran yang mendidik.
7. William T. Harris
Sebagai tokoh Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh Hegel ini berusaha menerapkan idealisme objektif pada pendidikan umum. Menurut Harris, tugas pendidikan adalah mengijinkan terbukanya realita berdasarkan susunan yang tidak terelakkan bersendikan kesatuan spiritual. Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang telah turun temurun, dan menjadi penuntun penyesuaian orang kepada masyarakat.
(Barnadib, 1997:52-54)



C. PANDANGAN ONTOLOGI ESENSIALISME

Yang menonjol dari ontologi esensialisme adalah suatu konsep bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela, yang mengatur isinya dengan tiada cela pula. Tujuan umum aliran esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia di dunia dan akhirat. Isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal yang mampu menggerakan kehendak manusia. Kurikulum sekolah bagi esensialisme semacam miniatur dunia yang bisa dijadikan sebagai ukuran kenyataan, kebenaran, dan keagungan. Dalam sejarah perkembangannya, kurikulum esensialisme menerapkan berbagai pola idelaisme dan realisme. (Jalaluddin dan Idi, 2007:101)

D. PANDANGAN EPISTEMOLOGI ESENSIALISME

Teori kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan adalah jalan untuk mengerti epistemologi esensialisme. Sebab, jika manusia mampu menyadari bahwa realita sebagai mikrokosmos dan makrokosmos, maka manusia pasti mengetahui dalam tingkat atau kualitas apa rasionya mampu memikirkan kesemestiannya. Berdasarkan kualitas inilah manusia memproduksi pengetahuannya secara tepat dalam benda-benda, ilmu alam, biologi, sosial, dan agama. (Jalaluddin dan Idi, 2007:103)

E. PANDANGAN AKSIOLOGI ESENSIALISME

Pandangan ontologi dan epistemologi sangat mempengaruhi pandangan aksiologi. Bagi aliran ini, nilai-nilai berasal dan tergantung pada pandangan-pandangan idealisme dan realisme.
Penganut idealisme berpendapat bahwa hukum-hukum etika adalah hukum kosmos, karena itu seseorang dikatakan baik jika interaktif dan melaksanakan hukum-hukum itu. Menurut idealisme, sikap, tingkah laku, dan ekspresi perasaan juga mempunyai hubungan dengan kualitas baik dan buruk. Prinsip sederhana realisme tentang etika ialah melalui asas ontologi, bahwa sumber semua pengetahuan manusia terletak pada keteraturan lingkungan hidup.
George Santayana memadukan antara aliran idealisme dan aliran realisme dalam suatu síntesis dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu konsep tunggal, karena minat, perhatian, dan pengalaman seseorang turut menentukan adanya kualitas tertentu. (Jalaluddin dan Idi, 2007:106)

F. PANDANGAN ESENSIALISME MENGENAI BELAJAR

Idealisme, sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitikberatkan aku. Menurut idealisme, pada tarap permulaan seseorang belajar memahami akunya sendiri, kemudian ke luar untuk memahami dunia objektif. (Jalaluddin dan Idi, 2007:107)
Pandangan-pandangan realisme mencerminkan adanya dua jenis determinasi mutlak dan terbatas. Determinasi mutlak menunjukkan bahwa belajar adalah mengalami hal-hal yang tidak dapat dihalang-halangi adanya. Determinasi terbatas, yang memberikan gambaran kurangnya sifat pasif mengenai belajar. (Jalaluddin dan Idi, 2007:108)

G. PANDANGAN ESENSIALISME MENGENAI KURIKULUM

Beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu hendaknya berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat. Bersumber pada pandangan inilah kegiatan pendidikan dilakukan.
Menurut Bogoslousky, selain ditegaskan dapat terhindar dari adanya pemisahan mata pelajaran yang satu dengan yang lain, kurikulum juga dapat diibaratkan sebuah rumah yang mempunyai empat bagian.
Pertama, universum. Pengetahuan merupakan latar belakang adanya kekuatan segala manifestasi hidup manusia. Basis pengetahuan ini adalah ilmu pengetahuan alam kodrat yang diperluas.
Kedua, sivilisasi. Karya yang dihasilkan manusia sebagai akibat hidup masyarakat. Dengan sivilisasi, manusia mampu mengadakan pengawasan terhadap lingkungannya, mengejar kebutuhan, serta hidup aman dan sejahtera.
Ketiga, kebudayaan. Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran, dan penilaian mengenai lingkungan.
Keempat, kepribadian. Pembentukan kepribadian dalam arti riil tidak bertentangan dengan kepribadian yang ideal. Dalam kurikulum hendaknya diusahakan agar faktor-faktor fisik, fisiologi, emosional dan intelektual sebagai keseluruhan, dapat berkembang harmonis dan organis, sesuai dengan kemanusiaan ideal.
(Jalaluddin dan Idi, 2007:108-109)



DAFTAR PUSTAKA

Barnadib, Imam. 1997. Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode. Yogyakarta: Andi Offset

Jalaluddin dan Idi, Abdullah. 2007. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Selasa, 29 September 2009

Kuharus rela melepaskan,,, DIA ...

Aq ingin bicara tentang CINTA..
Satu sisi dari manusia ini tidak dapat kita pisahkan,
begitu pula kenyataannya denganku..
Pernahkah kau merasa bersalah ketika kau mencintai seseorang?
Bukankah cinta itu tulus dan penuh kasih sayang?

Lagu dari Caffeine-Kau Yang T'lah pergi ini ngingetin aq sama mantanku berinisial M.B.M yang aq sayangi dan aq perjuangkan dengan tulus walaupun tidak begitu dengannya..
Kini dia telah memilih yang lain dan dia berhak bahagia dengan wanita yang dipilihnya...

Kau yang t'lah pergi
Saat-saat terakhirku
Teringat denganmu yang terbayang kini
Dalam genggaman tanganmu
Dalam dekapan tubuhmu
Kurasakan
Saat-saat bersamamu

Hanya tangis sedih
Tak tertahankan tetesan
Air mata yang jatuh saat engkau pergi
Dalam isak tangismu
Dalam desak nafasmu
Bersamamu
Tinggal sebuah kenangan

Kau t'lah pergi
Tinggalkan maaf yang tak terucap
dan tak kan kembali
Tersimpan kini janjiku di hati

Kau yang t'lah pergi
Saat-saat yang terindah kurasakan
Tak kan pernah ada lagi
Hanya tatapan matamu
Hanya senyuman manismu
Di wajahmu
Yang tak akan terlupakan

Berat hatiku buat mengatakan Selamat Tinggal 'Ayank'
Aq tau km ga akan pernah nemuin aq lagi, now and forever..

(Aq yang benar2 patah hati...)

Minggu, 27 September 2009

GirL'z on FasHion - PerempuAn diTarik faShioN


Fashion itu penting demi sebuah penampilan terutama bagi perempuan. Tidak ada salahnya sama sekali bila perempuan meriasi wajahnya dengan berbagai alat kosmetik; berkaca berlama-lama; sibuk memilih pakaian, tas, sepatu, aksesoris, dll; sekalipun melakukan diet mati-matian. Layak disebutkan bahwa itu bagian dari kodrat feminitas perempuan.

Setiap perempuan memiliki selera fashion yang berbeda-beda. Ada yang masih biasa saja bahkan sampai terkesan berlebihan dan menjadi korban mode. Perempuan memang menjadi sasaran empuk periklanan. Mustahil bila seorang perempuan tidak pernah terlena oleh bujuk rayu iklan. Perempuan tergoda oleh tawaran iklan-iklan yang ada karena mereka ingin tampil menarik di hadapan orang lain terutama lawan jenisnya.

Tetkadang sering kita dengar pria mengeluh perempuan itu suka 'ribet' dan senang berlama-lama berada di mall atau toko-toko fashion, salon, dan tempat-tempat kecantikan lainnya. Ya, sebagian besar perempuan memang senang menghabiskan waktu di tempat-tempat seperti itu karena di tempat itu mereka bebas mencoba dan mengeksplorasi diri. Perempuan memang makhluk yang punya kreasi tersendiri terhadap penampilannya. Pada dasarnya setiap perempuan adalah cantik dan mereka ingin memperlihatkan kecantikannya salah satunya adalah lewat fashion.
(just Sisca opinion's -- me interest in fashion)

Jumat, 25 September 2009

Tugas Filsafat Ekonomi "ETIKA KAPITALISME"

Etika dan Ilmu Ekonomi ternyata saling berkaitan erat. Perilaku ekonomi yang dijalani manusia dapat dipastikan memiliki dimensi etis di dalamnya. Persoalan etis dalam ilmu ekonomi yang pelik terjadi adalah persoalan kapitalisme, yaitu di mana kaum kapitalis mencari kesempatan untuk menanam modal demi keuntungan pribadinya. Kaum sosialis yang menentang perilaku ekonomi kaum kapitalis menggunakan kata-kata fitnah yang memberi kesan bahwa kapitalisme itu materialistik, kejam, juga tidak berperasaan. Namun sekeras apapun kaum sosialis menentang kaum kapitalis tetap saja lebih unggul kaum kapitalis karena kapitalisme menipu sosialis dengan kata-kata lain dibalik kata kapitalisme yang sebenarnya mengandung makna kapitalis seperti sistem laba rugi, perusahaan bebas, atau sistem kompetitif.

Pada dasarnya setiap orang memiliki hak pemilikan pribadi atas barang yang diperolehnya yang tidak dapat diganggu oleh orang lain. Begitu pula dalam sistem pasar bebas di mana setiap orang memiliki kebebasan untuk memproduksi tanpa adanya keterlibatan negara. Berbeda dengan kaum sosialis yang menitikberatkan keterlibatan negara dalam sistem produksi. Segala hal yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat ada unsur campur tangan pemerintah di dalamnya. Namun begitu, dalam sistem pasar bebas, sesuatu yang diproduksi oleh seseorang atau satu pihak harus melibatkan publik agar produsen mengetahui kepuasan konsumen sehingga keuntungan lebih mudah dicapai.

Pemilikan pribadi dan pasar bebas menimbulkan konsekuensi kompetisi atau persaingan, yaitu di mana masing-masing produsen saling memaksimalkan produksinya sehingga lebih memikat konsumen dalam memanfaatkan produk tersebut. Timbulnya persaingan tersebut secara tidak langsung merupakan suatu bentuk kerja sama untuk memperluas dan meningkatkan mutu produksi. Apalagi dalam persaingan kapitalistik yang justru sangat ditentang oleh kaum sosialis dengan anggapannya bahwa persaingan adalah perang yang liar, egois, dan jahat.

Suatu produksi tidak akan mencapai hasil yang maksimal tanpa adanya pembagian kerja yang efektif karena tanpa disadari semakin pekerjaan terbagi maka akan semakin produktif lah usaha tersebut. Biar bagaimana pun kerja sama sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan usaha. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Ia selalu membutuhkan bantuan orang lain. Membutuhkan orang lain demi suatu tujuan. Atau dengan kata lain, setiap individu memiliki kebutuhan yang secara tidak langsung dipenuhi oleh pihak lain. Dalam hal ini terjadi interaksi ekonomi berkaitan dengan pasar di mana pihak yang ingin dipenuhi kebutuhannya memperoleh keuntungan dengan terpenuhinya apa yang ia inginkan dan pihak yang mengolah kebutuhan tersebut mendapat kesempatan untuk terus menjalankan usahanya.

Pentingnya kerja sama dalam aktivitas ekonomi dapat mewujudkan hubungan yang mutualistik yaitu masing-masing pihak dapat saling memenuhi kebutuhan dan tentunya menimbulkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Begitu pula kaitannya dengan keberlangsungan perusahaan. Dalam suatu perusahaan dibutuhkan kerja sama antara pemimpin dengan karyawannya untuk memproduksi barang atau jasa dengan kualitas terbaik sehingga kesejahteraan karyawan terjamin dan perusahaan juga berkembang. Dalam kaitannya dengan hubungan perdagangan antar negara pun dibutuhkan kerja sama yang berujung pada kesejahteraan masing-masing negara. Dengan menilik dari pemenuhan kebutuhan tersebut maka tujuan yang ingin dicapai oleh suatu pihak dapat pula mewujudkan tujuan pihak lain.

Kenyataan yang dihadapi kaum kapitalis dari kaum sosialis adalah perihal ketidakadilan dari sistem kapitalisme. Kapitalisme dianggap mengagungkan kekuatan untuk menjadikan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Pernyataan ini mengandung konsekuensi bahwa pihak yang kaya akan terus berusaha mengeksploitasi sumber yang ada agar menghasilkan keuntungan yang potensial dan pihak yang miskin akan terserap dayanya untuk memperluas produktivitas pihak yang kaya. Hal tersebut dianggap tidak adil oleh kaum sosialis. Namun sebaliknya kaum kapitalis memandang bahwa adanya kapitalisme justru mewujudkan suasana keadilan di mana kemiskinan di tengah kekayaan sangat diperhatikan. Kekayaan orang kaya tidak akan membuat jatuh orang miskin melainkan justru membuat mereka menjadi lebih kaya dan potensial dengan sarana-sarana yang diberikan dari orang kaya.

Dalam situasi ekonomi pasar bebas, keadilan membuat kecenderungan yang kondusif untuk memaksimalkan produksi. Bahkan setiap orang dibayar sesuai dengan produksinya terhadap suatu produksi. Kaum kapitalis menilai perilaku ini adalah instrument yang netral. Dengan begitu mereka beranggapan bahwa kapitalisme adalah sistem kebebasan. Kebebasan ini tidak mutlak dimaknai sama oleh masyarakat sehingga dibutuhkan dasar moral yang tepat berkenaan dengan sistem kapitalisme.

Kata materialistik yang terkandung dalam kapitalisme membuat kemungkinan setiap orang untuk memenuhi kebutuhan materialnya. Untuk itu kerja sama sangat penting ditekankan agar kebutuhan atau tujuan yang ingin diperoleh dapat diwujudkan. Kebiasaan ekonomi yang disengaja cenderung membuat kebiasaan timbal balik.

Dalam bab Etika Kapitalisme Henry Hazlitt ditekankan bahwa sistem kapitalisme, ekonomi pasar, merupakan sistem kebebasan, keadilan, dan produktivitas. Hanya ketika manusia bebas mereka dapat menjadi bermoral. Hanya ketika mereka bebas untuk memilih mereka dapat dikatakan memilih yang benar bukan yang salah. Ketika mereka bebas untuk memilih, ketika mereka bebas untuk mendapatkan dan menikmati hasil kerjanya, mereka merasa diperlakukan dengan adil. Keadilan sistem tersebut berasal dari kebebasan yang dijamin, dan produktivitas sistem tersebut berasal dari keadilan penghargaan yang diberikan.

Indonesia sendiri mengadopsi dua sistem yang saling bertentangan itu. Indonesia berusaha menggabungkan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis. Sumber daya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak seperti listrik, air, minyak bumi, gas alam, dll dikuasai oleh negara dengan tujuan agar seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati sumber daya tersebut secara merata tanpa adanya unsur dominasi pihak tertentu. Sumber-sumber lain yang tidak berkaitan dengan hajat hidup orang banyak bebas untuk dimiliki oleh setiap rakyat sebagai mata pencahariannya. Sistem perekonomian Indonesia ini terasa adil dan menjembatani hubungan negara dengan rakyat. Indonesia tidak berusaha mendominasi kapitalis begitu pula tidak mendominasi sosialis. Indonesia bukanlah negara yang terlalu liberal juga tidak terlalu komunis melainkan Indonesia merupakan negara demokratis. Perekonomian Indonesia sebenarnya sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya hanya saja akhir-akhir ini perekonomian Indonesia dikacaukan oleh maraknya korupsi. Korupsi sangat menghalangi kemajuan perekonomian negara karena sumber-sumber yang seharusnya dapat dinikmati masyarakat diambil hanya untuk keuntungan pribadi. Sistem demokrasi yang diterapkan menjadi hilang kepercayaannya dan mengakibatkan konsekuensi bagaimana caranya mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemerintah.